Laman

Senin, 14 Oktober 2013

Pendekatan Scientific dalam kurikulum 2013



A. Esensi Pendekatan Ilmiah (Pendekatan Scientific) 
Pada hakikatnya, sebuah proses  pembelajaran yang dilakukan di kelas-kelas bisa kita dipadankan  sebagai sebuah proses  ilmiah. Oleh sebab itulah, dalam Kurikulum  2013 diamanatkan tentang apa sebenarnya esensi dari pendekatan saintifik pada kegiatan pembelajaran. Ada sebuah keyakinan bahwa pendekatan  ilmiah merupakan sebentuk titian  emas  perkembangan  dan  pengembangan  sikap (ranah afektif),  keterampilan (ranah psikomotorik), dan  pengetahuan (ranah kognitif) siswa.

TERMOREGULASI PADA HEWAN



3. Pengertian Termoregulasi
Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir. Proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis. Mekanisme Termoregulasi terjadi dengan mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya (Soewolo, 2000).

Sistem Kontrol Homeostatik Umpan Balik




 Sistem Kontrol Homeostatik Umpan Balik (Feedback)
Mungkin sistem kontrol homeostatik yang paling utama adalah berdasarkan prinsip umpan balik (feedback). Umpan balik terbagi atas dua yaitu negatif dan positif. Umpan balik negatif dapat didefinisikan sebagai suatu prubahan sebuah variabel yang dilawan oleh suatu respon yang cenderung berkebalikan dengan perubahan tersebut. Sebagai contoh, pada burung dan mamalia yang harus menjaga suhu tubuhnya, peningkatan suhu tubuh akan menghasilkan respon-respon spesifik yang akan mengembalikan suhu tubuh ke keadaan normal. Jadi, umpan balik negatif berperan dalam menjaga stabilitas fisiologis tubuh.

Kelompok hewan konformer dan regulator



 Kelompok hewan konformer dan regulator
Homeostasis adalah tema sentral dalam fisiologi. Terdapat sejumlah contoh yang sangat banyak dari homeostasis. Ketika hewan menjadi semakin kompleks danterspesialisasi sepanjang proses evolusinya, maka homeostasis juga menjadi semakin penting bagi fisiologis tubuh. Sebagian hewan juga tidak mempertahankan kondisi lingkungan internalnya untuk menjadi berbeda dengan lingkungan luar sehingga perubahan apapun di luar akan tercermin dari perubahan di dalam lingkungan internal. Kelompok ini disebut konformer. Akan tetapi, terdapat batasan-batasan terhadap derajat perubahan yang terjadi yang dapat ditolerir oleh hewan, jika melewati batastoleransi akan menyebabkan kematian atau setidaknya kerusakan yang signifikan. Oleh sebab itulah, sebagian besar hewan maju justru mempertahankan kondisi internalnya untuk berbeda terhadap kondisi eksternal (yang disebut kelompok regulator). Dalam kondisi ini, lingkungan internal diregulasi melalui mekanisme-mekanisme kompleks yang tercakup dalam proses homeostasis sehingga kondisi yang ada tetap berbeda dan perbedaan itu relatif konstan (Santoso, 2009:8).

HOMEOSTASIS dan Mekanisme Homeostatsis



A. Pengertian Homeostasis
Homeostasis adalah keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan internal tubuh, dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi fisiologis. Adaptasi fisiologis terhadap stress adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keadaan relatif seimbang. Kemampuan adaptif ini adalah bentuk dinamik dari ekuiliblrium lingkungan internal tubuh. Lingkungan internal secara konstan berubah, dan mekanisme adaptif tubuh secara kontinyu berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan untuk mempertahankan ekuilibrium atau homeostasis.