A.
Pengertian dan Prinsip-prinsip dan langkah-langkah Pendekatan Keterampilan
Proses
1.
Pengertian
Pendekatan
keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan
belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif
dalam proses pemerolehan hasil belajar (Conny, 1992) . Pendekatan keterampilan
proses ini dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai
dengan pelaksaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat
dewasa ini. (Aisyah, 2011)
Keterampilan
proses adalah keterampilan memproses informasi yang diwarnai dengan
prinsip-prinsip Cara Belajar Siswa Aktif yang secara umum hampir sama dengan
pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) seperti
termuat dalam Kurikulum 2004 dan 2006. Di Sekolah Dasar, keterampilan ini
seharusnya muncul dalam mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk juga matematika. Hal ini tercermin dari tujuan pembelajaran mata
pelajaran kelompok ini seperti termuat di dalam kurikulum Sekolah Dasar 2006
yaitu untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri. (Depdiknas, 2006)
Secara
garis besar, ada sepuluh prinsip yang harus muncul di dalam pendekatan
keterampilan proses, yaitu: (1) kemampuan mengamati, (2) kemampuan menghitung,
(3) kemampuan mengukur, (4) kemampuan mengklasifikasikan, (5) kemampuan
menemukan hubungan, (6) kemampuan membuat prediksi (ramalan), (7) kemampuan
melaksanakan penelitian, (8) kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data, (9)
kemampuan menginterpretasikan data, dan (10) kemampuan mengkomunikasikan hasil.
(Aisyah,2011)
Menurut Usman
& Lilis Setiawati (1993) mengatakan “pendekatan keterampilan proses
merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarahkan kepada pengembangan
kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan
yang lebih tinggi dalam diri individu siswa”. Pendekatan keterampilan proses
sebagai pendekatan yang menekankan pada penumbuhandan pengembangan sejumlah
keterampilan tertentu pada diri siswa agarmampu memproses informasi sehingga
ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat baik berupa fakta, konsep, maupun
pengembangan sikap dan nilai. Sebagai konsekuensi dari pendekatan keterampilan
prosesini, maka siswa berperan selaku subjek dalam belajar. Siswa bukan sekadar
penerima
informasi, tetapi sebaliknya sebagai pencari informasi. Oleh karena itu, siswa
harus aktif dan terampil untuk mampu mengelola perolehannya, hasil belajarnya
atau pengalamannya.
B. Langkah-langkah Pendekatan
Keterampilan Proses
Suryosubroto (2002), menyatakan bahwa ada
langkah-langkah yang harus dilalui oleh seorang
guru dalam menggunakan keterampilan proses diantaranya:
1.
Pemanasan, bertujuan untuk
mengarahkan siswa pada pokok permasalahan agar setiap siswa siap, baik secara mental,
emosional maupun fisik. Kegiatan ini antara lain:
a) Pengulasan langsung
pengalaman yang pernah dialami siswa maupun guru
b) Pengulasan bahan
pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya
c) kegiatan-kegiatan
yang menggugah dan mengarahkan perhatian siswa antara lain meminta pendapat/
saran siswa, menunjukkan gambar, slide, film atau benda lain.
2.
Proses belajar mengajar,
hendaknya selalu mengikutsertakan siswa secara aktif guna mengembangkan
kemampuan-kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, menginterpretasikan,
meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan dan melaksanakan penelitian,
serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.
3.
Penerapan Keterampilan Proses.
Penerapan
keterampilan proses hendaknya terlihat pada setiap atau beberapa komponen
pengajaran, antara lain mengkaji kompetensi dasar, mengidentifikasi materi
pokok, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian
kompetensi, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi waktu serta
menentukan sumber belajar ( BSNP, 2006)
Menurut semiawan (1985:19) kelangkah-langkah
keterampilan proses yaitu:
1. Observasi
atau pengamatan
Keterampilan
mengamati merupakan proses IPA yang memdasar, mengamati merupakan suatu
kemampuan menggunakan semua indra yang harus dimiliki semua orang pada saat
melakukan pengamatan fakta-fakta yang dilihat dipisah-pisahkan, mana yang
berhubungan dan mana yang tidak berhubungan dengan tujuan pengmatan.
2. Penghitungan
Keterampilan
anak dalam menghitung biasanya dapat dilihat dalam mata pelajaran matematika,
maupun peljaran IPA, ilmu-ilmu sosial. Hasil dan perhitungan dapat
dikomunikasikan dengan cara membuat label grafik atau histogram.
3. Pengukuran
Keterampilan mengukur
sangat penting dalam kerja ilmiah dasar dan pengukuran adalah perbandingan.
Pertama-tama diarahkan untuk membanding-bandingkan satu benda dengan benda yang
lainnya. Lama-kelamaan diperkenalkan dengan satuan hitung centimeter,
kilometer, liter.
4. Klasifikasi
Dalam
membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi, misalnya menurut ciri
khusus, tujuan atau kepentingan tertentu.
5. Hubungan
ruang dan waktu
Salah
satu keterampilan penting dalam kerja ilmiah yaitu adalah mencari hubungan
ruang dan waktu. Guru dapat melatih anak-anak supaya terampil melihat hubungan
ruang.
6. Kemampuan
membuat hipotesis
Kemampuan
membuat hipotesis adalah suatu perkiraan
yang beralasan untuk menerangkan satu kejadian atau pengamatan tertentu,
penyusuunan hipotesis adalah salah satu kunci pembuka tabir penemu berbagai hal
baru.
7. Perencanaan
dan penelitian
Dalam
melaksanakan eksperimen atau penelitian sederhana guru perlu melatih siswa
merencanakan penelitian atau eksperimen, karena tanpa rencana biasa terjadi
pemborosan waktu.
8. Pengamatan
variabel
yang
terpling adalah bagaimana guru menggunakan kesempatan yang tersedia untuk
melatih anakm mengontrol dan memberlakukan variabel. Variabel adalah faktor
yang berpengaruh
9. Interpretasi
data
Data
yang dikumpulkan melalui observasi, perhitungan, pengukuran, eksperimen tau
penelitian sederhana dapat dicatat atau disajikan dalam bentuk seperti tabel,
histogram, atau diagram. Data yang disajikan dapatlah di interpretasikan atau
ditafsirkan
10. Peramalan
Para
guru dapat melatih anak-anak dalam membuat ramalan kejadian-kejadian yang akan
datang berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau data yang dikumpulka.
11. Penerapan
Para
guru dapat melatih anak-anak dalam menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk
memecahkan masalah tertentu atau menjelasakan suatu peristiwa baru dengan
mengumumkan konsep yang telah dimiliki
13.
komunikasi
Para
guru dapat perlu melatih komunikasi misalnya dengan membuat alat peraga model,
table, grafik atau histogram dengan membuat karangan , dengan menceritakan
pengalamannya dalam observasi dan lain lain. (Upi, 2011)
SUMBER:
-Aisyah, Nyimas.2011. Pendekatan Keterampilan Proses.(http://staff.uny.ac.id/ sites/default/ files/
PengembanganPembelajaranMatematika_UNIT_6_0.pdf)
Diakses 1 april 2013
-BNSP. 2006. Kurikulum
2006”Silabus KTSP Mata Pelajaran Fisika Kelas X”. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMA DITJEN MANDIKNASMEN DEPDIKNAS.
-Depdikas.
2006. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum
Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
-Semiawan
Conny. 1992. Pendekatan Ketrampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa
dalam Belajar. Jakarta: Gramedia.
-Suryosubroto.2002.
Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Usman
Uzer Moh & Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan”Belajar
Mengajar”. Bandung:Penerbit Remaja Rosdakarya..
Upi,
2011. Penerapan Pendekatan Keterampilan
Proses Dan Hasil Belajar.
(repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904570_chapter2.pdf)
Diakses
1 april 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar