Laman

Rabu, 31 Juli 2013

Pendekatan Keterampilan Proses

A. Pengertian dan Prinsip-prinsip dan langkah-langkah Pendekatan Keterampilan Proses
1. Pengertian
Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar (Conny, 1992) . Pendekatan keterampilan proses ini dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dewasa ini. (Aisyah, 2011)

 Keterampilan proses adalah keterampilan memproses informasi yang diwarnai dengan prinsip-prinsip Cara Belajar Siswa Aktif yang secara umum hampir sama dengan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) seperti termuat dalam Kurikulum 2004 dan 2006. Di Sekolah Dasar, keterampilan ini seharusnya muncul dalam mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk juga matematika. Hal ini tercermin dari tujuan pembelajaran mata pelajaran kelompok ini seperti termuat di dalam kurikulum Sekolah Dasar 2006 yaitu untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. (Depdiknas, 2006)
Secara garis besar, ada sepuluh prinsip yang harus muncul di dalam pendekatan keterampilan proses, yaitu: (1) kemampuan mengamati, (2) kemampuan menghitung, (3) kemampuan mengukur, (4) kemampuan mengklasifikasikan, (5) kemampuan menemukan hubungan, (6) kemampuan membuat prediksi (ramalan), (7) kemampuan melaksanakan penelitian, (8) kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data, (9) kemampuan menginterpretasikan data, dan (10) kemampuan mengkomunikasikan hasil. (Aisyah,2011)
 Menurut Usman & Lilis Setiawati (1993) mengatakan “pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarahkan kepada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa”. Pendekatan keterampilan proses sebagai pendekatan yang menekankan pada penumbuhandan pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri siswa agarmampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat baik berupa fakta, konsep, maupun pengembangan sikap dan nilai. Sebagai konsekuensi dari pendekatan keterampilan prosesini, maka siswa berperan selaku subjek dalam belajar. Siswa bukan sekadar
penerima informasi, tetapi sebaliknya sebagai pencari informasi. Oleh karena itu, siswa harus aktif dan terampil untuk mampu mengelola perolehannya, hasil belajarnya atau pengalamannya.
B. Langkah-langkah Pendekatan Keterampilan Proses
Suryosubroto (2002), menyatakan bahwa ada langkah-langkah yang harus dilalui oleh  seorang guru dalam menggunakan keterampilan proses diantaranya:
1. Pemanasan, bertujuan untuk mengarahkan siswa pada pokok permasalahan agar setiap siswa siap, baik secara mental, emosional maupun fisik. Kegiatan ini antara lain:
a) Pengulasan langsung pengalaman yang pernah dialami siswa maupun guru
b) Pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya
c) kegiatan-kegiatan yang menggugah dan mengarahkan perhatian siswa antara lain meminta pendapat/ saran siswa, menunjukkan gambar, slide, film atau benda lain.      
2. Proses belajar mengajar, hendaknya selalu mengikutsertakan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan dan melaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.
3. Penerapan Keterampilan Proses.
Penerapan keterampilan proses hendaknya terlihat pada setiap atau beberapa komponen pengajaran, antara lain mengkaji kompetensi dasar, mengidentifikasi materi pokok, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian kompetensi, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi waktu serta menentukan sumber belajar ( BSNP, 2006)
Menurut semiawan (1985:19) kelangkah-langkah keterampilan proses yaitu:
1.      Observasi atau pengamatan
Keterampilan mengamati merupakan proses IPA yang memdasar, mengamati merupakan suatu kemampuan menggunakan semua indra yang harus dimiliki semua orang pada saat melakukan pengamatan fakta-fakta yang dilihat dipisah-pisahkan, mana yang berhubungan dan mana yang tidak berhubungan dengan tujuan pengmatan.
2.      Penghitungan
Keterampilan anak dalam menghitung biasanya dapat dilihat dalam mata pelajaran matematika, maupun peljaran IPA, ilmu-ilmu sosial. Hasil dan perhitungan dapat dikomunikasikan dengan cara membuat label grafik atau histogram.
3.      Pengukuran
Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah dasar dan pengukuran adalah perbandingan. Pertama-tama diarahkan untuk membanding-bandingkan satu benda dengan benda yang lainnya. Lama-kelamaan diperkenalkan dengan satuan hitung centimeter, kilometer, liter.
4.      Klasifikasi
Dalam membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi, misalnya menurut ciri khusus, tujuan atau kepentingan tertentu.
5.      Hubungan ruang dan waktu
Salah satu keterampilan penting dalam kerja ilmiah yaitu adalah mencari hubungan ruang dan waktu. Guru dapat melatih anak-anak supaya terampil melihat hubungan ruang.
6.      Kemampuan membuat hipotesis
Kemampuan membuat hipotesis  adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan satu kejadian atau pengamatan tertentu, penyusuunan hipotesis adalah salah satu kunci pembuka tabir penemu berbagai hal baru.
7.      Perencanaan dan penelitian
Dalam melaksanakan eksperimen atau penelitian sederhana guru perlu melatih siswa merencanakan penelitian atau eksperimen, karena tanpa rencana biasa terjadi pemborosan waktu.
8.      Pengamatan variabel
yang terpling adalah bagaimana guru menggunakan kesempatan yang tersedia untuk melatih anakm mengontrol dan memberlakukan variabel. Variabel adalah faktor yang berpengaruh
9.      Interpretasi data
Data yang dikumpulkan melalui observasi, perhitungan, pengukuran, eksperimen tau penelitian sederhana dapat dicatat atau disajikan dalam bentuk seperti tabel, histogram, atau diagram. Data yang disajikan dapatlah di interpretasikan atau ditafsirkan
10.  Peramalan
Para guru dapat melatih anak-anak dalam membuat ramalan kejadian-kejadian yang akan datang berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau data yang dikumpulka.
11.  Penerapan
Para guru dapat melatih anak-anak dalam menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu atau menjelasakan suatu peristiwa baru dengan mengumumkan konsep yang telah dimiliki
13. komunikasi
Para guru dapat perlu melatih komunikasi misalnya dengan membuat alat peraga model, table, grafik atau histogram dengan membuat karangan , dengan menceritakan pengalamannya dalam observasi dan lain lain. (Upi, 2011)

SUMBER:

Diakses 1 april 2013
-BNSP. 2006. Kurikulum 2006Silabus KTSP Mata Pelajaran Fisika Kelas X”. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA DITJEN MANDIKNASMEN DEPDIKNAS.

-Depdikas. 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

-Semiawan Conny. 1992. Pendekatan Ketrampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia.

-Suryosubroto.2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Usman Uzer Moh & Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan”Belajar Mengajar”. Bandung:Penerbit Remaja Rosdakarya..

Upi, 2011. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar. (repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904570_chapter2.pdf)
Diakses 1 april 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar