Peran Agrobacterium tumefaciens dalam pembuatan tanaman
transgenik
1.
Karakteristik
bakteri Agrobacterium
tumefaciens
Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang
banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk
menghasilkan suatu tanaman transgenik. Secara alami, A. tumefaciens dapat menginfeksi
tanaman dikotiledon melalui bagian tanaman
yang terluka sehingga menyebabkan tumor mahkota empedu (crown gall tumor).
o
Memiliki sebuah plasmid besar yang disebut plasmid-Ti yang berisi gen
penyandi faktor virulensi penyebab infeksi bakteri ini pada
tanaman.
o
Menyerang tanaman dikotiledon serta naman monokotiledon seperti jagung, gandum, dan tebutelah digunakan untuk
memasukkan sel asing ke dalam genom tanaman.
o
Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen
pada tanaman yang banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel
tanaman untuk menghasilkan suatu tanaman transgenik.
o
Agrobacterium berbentuk batang, berukuran 0,6 – 1,0 µm sampai 1,5 – 3,0
µm, dalam bentuk tunggal atau berpasangan.
o
Agrobacterium merupakan bakteri
yang mudah bergerak (motile) dan memiliki 1-6 flagela peritrichous
serta merupakan bakteri tak berspora.
o
Suhu optimal pertumbuhan bakteri ini adalah 25-28°C.
o Kumpulan
bakteri ini biasanya berbentuk cembung, bulat, lembut, dan tak berpigmen. Agrobacterium diisolasi dari
tanaman yang terinfeksi Crown Gall.
2.
Agrobacterium dan Peranannya dalam Transfer Gen
Transformasi gen adalah proses dimana DNA asing dimasukkan kedalam sel
tanaman, dimanapara pemulian
tanaman dapat memasukkan gen asing kedalam sel atau jaringan tanaman,
baik secara langsung maupun tak langsung tanpa merujuk kepada tingkat hubungan
genetik atau kompatibelilitas suatu jenis. Teknologi pemindahan gen atau
transfer gen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung.
Contoh transfer gen secara langsung adalah perlakuan pada protoplas tanaman
dengan eletroporasi atau dengan polyethyleneglycol (PEG),
penembakan eksplan gen dengan gene gun atau di vortex dengan
karbit silikon. Teknik pemindahan gen secara tak langsung dilakukan dengan
bantuan bakteri Agrobacterium. Dari banyak teknik transfer gen
yang berkembang, teknik melalui media vektorA. tumefaciens paling
sering digunakan untuk metransformasi tanaman, terutama tanaman kelompok
dikotil. Bakteri ini mampu mentransfer gen kedalam genom tanaman melalui
eksplan baik yang berupa potongan daun (leaf disc ) atau
bagain lain dari jaringan tanaman yang mempunyai potensi beregenerasi tingg.
Gen yang ditransfer terletak pada plasmid Ti (tumor inducing ).
Segmen spesifik DNA plasmid Ti disebut T-DNA (transfer DNA ) yang berpindah
dari bakteri ke inti sel tanaman dan berintegrasi kedalam genom tanamn.
Karena A. tumefaciens merupakan patogen tanaman maka Agrobacterium sebagai
vektor yang digunakan untuk transformasi tanaman adalah bakteri dari jenis
plasmid Ti yang dilucuti virulensinya (disarmed), sehingga sel tanaman
yang ditransformasi oleh Agrobacterium dan yang mampu
beregenerasi akan membentuk suatu tanaman sehat hasil rekayasa genetik. Teknik
transformasi melalui media vektor Agrobacterium pada tanaman
dikotil telah berhasil dengan baik tetapi sebaliknya tidak umum digunakan pada
tanaman monokotil. Namun beberapa peneliti telah melaporkan bahwa beberapa
strain Agrobacterium berhasil metransformasi tanaman monokotil
seperti jagung dan padi.
3.
Mekanisme Proses Transformasi Gen oleh Agrobacterium tumefaciens
Dasar dari transformasi genetik oleh
Agrobacterium adalah transfer dan integrasi T-DNA ke dalam genom di dalam inti
sel tanaman. T-DNA adalah suatu bagian pada tumor inducing (Ti) plasmid yang
terdapat di dalam sel Agrobacterium. Ti-plasmid berukuran sekitar 200-800 kbp
dan T-region (T-DNA)nya sendiri berukuran sekitar 10% nya (10-30 kbp). T-region
ini dibatasi oleh dua sekuen pembatas (border)
yaitu right border dan left border yang mengapit T-region. Bagian lain
dari Ti-plasmid yang tidak kalah pentingnya adalah vir-region yang mengandung
sejumlah gen-gen virulen (virA, virB, virC, virD, virE, virF,virG dan virH)
yang berfungsi didalam proses transfer T-DNA ke dalam sel tanaman.
Proses transformasi dimulai dengan
melekatnya Agrobacterium pada sel tanaman.
Kejadian awal ini dimediasi oleh gen-gen yang berlokasi pada kromosom bakteri
(gen chvA, chvB dan att). Langkah berikutnya adalah terinduksinya gen-gen pada
vir-region oleh suatu signal yang spesifik didalam sel bakteri sehingga dihasilkan produk dari expresi gen-gen virulen untuk
memproses T-DNA dan mentransfernya dari dalam sel bakteri. Prosesing dan
transfer T-DNA dimediasi oleh berbagai protein yang dikode pembentukannya oleh
gen-gen virulen. Prosesing T-DNA dimulai dari suatu kejadian memproduksi T-DNA
untai tunggal yang disebut T-strand yang ditransfer ke dalam sel tanaman.
Kejadian ini dimediasi oleh produk dari genvirD1 dan virD2 yang berfungsi
memotong T-DNA di bagian left border dan right border. Salah satu produk yaitu
molekul VirD2 tetap melekat secara kovalen pada 5’ end dari T-strand dan membentuk apa yang disebut T-complex yang
masih setengah jadi. Pembentukan T-complex ini dilaporkan berfungsi
untuk menjaga T-DNA dalam perjalanannya menuju inti sel tanaman inang. Tahap
akhir dari transformasi genetik oleh Agrobacterium adalah integrasi T-DNA ke
dalam genom sel tanaman inang.
Contoh tanaman hasil
transgenik
Metode
pembuatan tnaman transgenik
1.
Kultur bakteri A.
Tumefaciens
2.
Transformasi genetik
dan regenerasi
3. Isolasi DNA Total
4. Uji
kuantitatif dan kualitatif DNA
5.
Uji Insersi dengan PCR
DAFTAR PUSTAKA
Buckle K A., Edwards R.A., Fleet G.H. & Wooton M.. 1986. Ilmu
Pangan. Terjemahan: H.Purnomo & Adiono. Univ. Indonesia Press. Jakarta.
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Djambatan. Malang.
Jawetz, et al.,
1995, Mikrobiologi Kedokteran, 218-228, Penerbit Buku Kedokteran
EGC,
Jakarta
Johnson, G., et
al., 1994, Mikrobiologi dan Imunologi, 32-35, Binarupa Aksara,
Jakarta
Irianto Koes. 2007. Mikrobiologi : Menguak Dunia Mikroorganisme.
Yrama Widya. Bandung.
Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. UI-Press. Jakarta.
Pelczar MJ dan Chan ECS. 2005. Dasar-Dasar
Mikrobiologi (2). UI Press. Jakarta.
Volk WA and Wheeler. 1988. Mikrobiologi
DasarJilid I Edisi kelima. Diterjemahkan olehMarkham. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Wahyuni,A.E.T.H.
2003. Karakteristik antigen protein X
Spteptococcus agalitica pada sapi perah sebagai landasan pencegahan mastitis
subklinis (online:http://repository .ipb.
ac.id/ bitstream/handle/123456789/ 46657/2011ehh.pdf?sequence=1)
Diakses 20 Mei 2013
Wijaya, Cinthya. 2007. Streptococcus agalitica. (onlene: http://mikrobia. files.wordpress. com /2008 /05 /ini-aja1.pdf)
Wijaya, Cinthya. 2007. Streptococcus agalitica. (onlene: http://mikrobia. files.wordpress. com /2008 /05 /ini-aja1.pdf)
Diakses 20 Mei 2013
Kunjungi Blog tebu transgenik universitas jember
BalasHapushttp://tebutransgenik.student.unej.ac.id
Saya ingin berkongsi dengan anda semua di sini tentang bagaimana saya mendapat pinjaman saya dari Encik Benjamin yang membantu saya dengan pinjaman sebanyak 400,000.00 Euro untuk memperbaiki perniagaan saya. Ia mudah dan cepat apabila saya memohon pinjaman apabila keadaan semakin kasar dengan perniagaan saya. Benjamin memberi pinjaman saya tanpa berlengah-lengah. di sini adalah e-mel Benjamin / e-mel kenalan: +1 989-394-3740, lfdsloans@outlook.com.
BalasHapus