Laman

Rabu, 31 Juli 2013

KELAINAN SISTEM EKSKRESI DAN TIPE GINJAL



KELAINAN SISTEM EKSKRESI (GINJAL)
1.      Pendahuluan
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat sepasang (masing-masing satu di sebelah kanan dan satu disebelah kiri pada manusia) dan posisinya retroperitoneal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1 cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah kanan.
Kelainan bawaan pada saluran urogenital sering ditemukan. Insidennya sampai sekitar satu dari tiga orang diantaranya penyandang kelainan bawaan. Penyakit ini sudah ada sejak manusia dilahirkan. Hal ini dikarenakan adanya keadaan abnormal pada saat proses pembenukan embrio
Saluran kemih dan genitalia berasal dari kloaka embrional dan sistem ekskresi yaitu ginjal dan gonad dari sumber yang sama, yaitu pronefros dan metanefros. Penyebab terjadinya kelainan embrional tersebut sering tidak diketahui. Faktor herediter kadang memegang peranan kausal. Pengaruh radiasi dan infeksi virus seperti rubela dan bahan kimia, misalnya talidomid, sudah lama juga dikenal sebagai faktor penyebab.
Menurut Guittres 40 % dari keadaan patologis tersebut disebabkan oleh berbagai hal seperti jumlah, letak, bentuk, ukuran maupun perputaran dari ginjal, keliks, ureter, maupun kandung kemih.biasanya kelainan ini berhubungan dengan kelainan pada kolumna vertebra, tractus gastrointestinal bawah, tractus genital atau medulla spinalis dan menings.
Kadang kelainan bawaan tidak menyebabkan gejala atau tanda, misalnya agenesia kedua ginjal. Tapi kelainan bawaan mungkin juga merupakan keadaan fatal seperti agenesia kedua ginjal. Efek patologi yang mungkin terjadi adalah gangguan faal, obstruksi saluran kemih, inkontenensia urin, infertilitas, gangguan faal seks, keganasan, hipertensi, predisposisi infeksi, dan gangguan kosmetik. Perubahan letak ginjal biasanya berupa ginjal ektopik menyilang (cross ectopic kidney), ginjal ektopik dalam pelvis, dan ginjal ektopik dalam torak. (Puspita, 2011)
1.      Proses pembentukan ginjal
    
                   Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi untuk homeostatis yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada manusia masing-masing di sisi kiri dan kanan. Selain itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria (buli-buli atau kandung kemih) dan uretra yang membawa urine ke lingkungan luar tubuh.
Dua minggu setelah pembuahan akan terbentuk tiga lapisan germinal pada embrio yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Pada hari ke-17 pelipatan secara lateral mengakibatkan mesoderm terbagi menjadi tiga bagian besar yaitu mesoderm paraksial, mesoderm intermediet, dan mesoderm lateral dan pada minggu ke-4 mesoderm intermediet terputus hubungannya dengan somit (yang berasal dari mesoderm paraksial) dan membentuk kelompok sel yang disebut nefrostome di daerah servikal dan korda nefrogenik pada daerah toraks, lumbal dan sakral. Nefrotom kelak tidak berfungsi, sedangkan korda nefrogenik menghasilkan tubulus ekskresi pada sistem ginjal dan rigi urogenital pada dinding dorsal ronggal selom. Mesoderm tanpa segmen membentuk korda jaringan nefrogenik yang menghasilkan tubulus ekskretorius (ginjal) pada semua ginjal dan membentu rigi-rigi longitudinal bilateral (rigi-rigi urogenital) pada dinding dorsal rongga selom.(Puspita, 2011)





Ada 3 fase proses pembentukan ginjal fungsional yaitu:
Pronephros:
• Terdapat pada bagian leher hewan vertebrata
• Hanya pada ikan yang dipertahankan sampai dewasa
• Melakukan ultrafiltrasi darah yang dimasukkan ke coelom
• Silia menggerakan carian coelom ke dalam nefrostom
• Melakukan reabsorpsi dan limbah dimasukan ke dalam kloaka
• Pada manusia, Berkembang mulai awal minggu ke4
• Selsel mesenkim beragregasi di bagian leher embrio, tidak fungsional
sebagai ginjal , segera dibentuk menjadi ligamen
• Pronefros diikatkan ke duktus pronefros
• Duktus promesonefros digunakan pada stadium perkembangan
ginjal berikutnya, ujung duktus di caudal daerah kloaka sampai
ke sel mesenkim pronefros yang beragregasi
• Selsel agregat pronefros berdegenerasi







Mesonephros:
• Mesonefros masih dipertahankan sampai dewasa pada ikan dan amfibi
• Banyak memiiliki segmensegmen, nefron
• Pada manusia, Mesonefros mulai berkembang pada akhir minggu ke empat
• Terletak pada bagian kaudal proneferos
• Mesonefros terdiri atas tubulus glomerulus dan tubulus mesonefros yang terbuka ke
duktus mesonefros, terusan dari duktus pronefros
• Saluran mesonefros terbuka ke kloaka
• Mesonefros akan bedegenerasi tetapi tubulus dan duktusnya merupakan derivat yang
• Mengandung sejumlah besar nefron. masih dipertahankan pada organisma dewasa (tubulus membentuk duktus eferentes dan
duktus pembentuk struktur reproduksi)
 


  Metanephros
• Bagian yang paling posterior
• Ginjal permanen, dipertahankan sebagai ginjal pada reptil, burung dan mamalia
• Mulai terbentuk pada akhir minggu ke5
• Terbentuk dari kuncup ureterik dan mesenkim metanefrik
• Fungsional pada minggu ke9
• Urin dibentuk dan dikeluarkan ke cairan amnion
• Mengandung sejumlah besar nefron. (Sith ITB, 2011)

 

                           
2. Pengertian  Horseshoe Kidney (Ginjal Tapal Kuda)  
Ginjal tapal kuda merupakan jenis yang paling umum dari fusi anomali ginjal. Ginjal tapal kuda adalah penyatuan kutub – kutub ginjal (biasanya bagian bawah). Mereka saling berhubungan melalui istmus yang berupa parenkim ginjal atau berupa jaringan fibrous (band). Letak ginjal tapal kuda lebih rendah daripada posisi yang normal, dan istmus letaknya setinggi vertebra lumbal 4 – 5.
(Suseno, 2011)
Horseshoe Kidney (Ginjal Tapal Kuda) juga dikenal dengan fusi renal atau super kidney adalah kelainan kongenital yang dapat menyerang 1dari 400 orang. Pada kelainan ini, ginjal pasien berfusi hingga menyerupai bentuk tapal kuda selama perkembangan janin di dalam rahim. Bagian yang berfusi adalah isthmus dari ginjal tapal kuda. Biasanya Horseshoe Kidney ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rontgen atau USG. Horseshoe Kidney sering dijumpai pada orang dengan sindrom turner dan kelainan trisomy 18. (Anggia, 2011)
            3. Proses pembentukan  Horseshoe Kidney (Ginjal Tapal Kuda)
Dua teori tentang embrio dari ginjal tapal kuda telah diusulkan. Ajaran klasik fusi mekanik berpendapat bahwa ginjal tapal kuda terbentuk selama organogenesis, ketika kutub inferior dari sentuhan ginjal awal, menggabungkan di garis tengah lebih rendah. Teori fusi mekanik berlaku untuk ginjal tapal kuda dengan isthmus berserat. Atau, studi lebih baru postulat bahwa fusi abnormal dari jaringan yang berhubungan dengan isthmus parenchymatous dari beberapa ginjal tapal kuda adalah hasil dari peristiwa teratogenik melibatkan migrasi abnormal sel-sel nephrogenic posterior, yang kemudian bersatu untuk membentuk isthmus. Kejadian teratogenik mungkin juga berhubungan dengan peningkatan insiden anomali kongenital terkait dan neoplasias tertentu, seperti tumor wilms dan tumor karsinoid terkait dengan isthmus dari ginjal tapal kuda.

Ginjal tapal kuda merupakan anomali yang tidak jarang dijumpai.Di dalam autopsi didapati rata-rata 1 di dalam 600 — 800 kasus. Pada umumnya penggabungan terjadi pada pole bawah, akan tetapi pada + 10% kasus terjadi pada pole atas. Pada laki-laki lebih sering, terjadi dari pada wanita dengan perbandingan 2:1. (Guyton, 1997)


 










(Medicastore, 2011)
4. Patofisiologi Horseshoe Kidney (Ginjal Tapal Kuda)  

Ginjal terbentuk dari metanephros pada minggu kelima dari kehidupan embryonal. Ginjal tapal kuda terjadi sebagai akibat penyatuan dari renal blastema (nephroblast = tunas ginjal) pada minggu ke-8 sampai ke-10 kehidupan embryo, biasanya pada pole bawahnya di dekat daerah bifurcatio aortae. (Suseno,2011)
Kelainan ini terjadi jika kutub inferior ginjal berfusi. Ginjal yang berfusi tidak dapat bergerak ke atas ke posisi dewasa secara fisiologis karene ginjalnya tertahan pada pembuluh darah mesenterik inferior. (Sith ITB, 2011)


 









Dalam pertumbuhannya, ginjal bergerak menuju ke-cranial sambil berputar 90 derajat, tetapi apabila terjadi penyatuan pada pole bawahnya maka ginjal tersebut tidak akan mencapai tempatnya yang normal, terhalang pada isthmusnya oleh arteri messenterica superior. Karena kedua pole bawahnya bersatu, maka masing-masing ginjal tidak dapat melakukan rotasi 90 derajat, sehingga pelvis renalis yang seharusnya menghadap ke medial jadi menghadap ke depan dan letak ureter di depan isthmus. Juga letak kedua ginjal menjadi lebih berdekatan dan sumbu memanjangnya arahnya sejajar atau menguncup ke bawah.

 Letak ginjal normal di dalam cavum abdominis pada posisi berdiri di antara vertebra lumbalis I dan vertebra lumbalis N dimana ginjal kanan biasanya lebih rendah dari kiri. Sumbu memanjang kedua ginjal membentuk sudut yang menguncup ke-cranial. Pembuluh darah arterial yang pergi ke ginjal berasal dari bagian bawah aorta abdominalis atau dari arteri ilaca communis, bahkan kadang-kadang terdapat arteri renalis yang multipel yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam melaksanakan pembedahan. (Guyton, 1997)
Pada penderita Horseshoe kidney  bagian sentral dari ginjal dapat ditemukan dibagian inferior dari mesentrika inferior dikarenakan bagian embriologik normal ascenden dari ginjal tertahan oleh bagian sentral fusi dari ginjal. Horseshoe kidney sering kali asimtomatik, walapun seseorang dengan kondisi ini dapat mengalami mual, rasa tidak nyaman di abdomen, batu ginjal, dan infeksi saluran kemih dengan frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mareka yang tidak mengalami fusi ginjal. (Hardinata, 2011)

Untuk menentukan horseshoe kidney secara radiologis, Gutierrez membuat dan mengukur besarnya sudut "pyelographic triangle" dari suatu foto Ro ginjal dengan cara menarik sebuah garis horizontal di antara kedua crista iliaca dan garis horizontal lainnya melalui discus intervertebra lumbalis II dan III. Dari titik potong garis pertama dengan columna vertebralis dan kedua titik potong garis kedua dengan calyc ginjal yang paling caudal dan medial ditarik garis sehingga terbentuk sudut yang membuka ke arah cranial. Pada gambaran ginjal normal besarnya sudut tersebut 90 derajat, sedangkan pada horseshoe kidney 20 derajat.
(Purnomo, 2003)

5Gejala yang dialami oleh Penderita        
  
Gejala-gejala klinis yang terjadi disebabkan oleh adanya tekanan pada ureter oleh bagian yang menghubungkan kedua ginjal (isthmus), yang mengakibatkan terjadinya obstruksi aliran kemih. Gejalanya bisa berupa haematuria dan kolik abdomen yang disebabkan hidronephrose, penyakit infeksi pada ginjal dan batu ginjal. Dilaporkan 2 kasus, seorang laki-laki bangsa Indonesia berusia 28 tahun dan seorang wanita bangsa Indonesia berusia 39 tahun, yang mempunyai horseshoe kidney. Kedua penderita mengalami haematuria dan nyeri pinggang sehabis melakukan kegiatan fisik yang berat. Gambaran radiologis memberi kesan bahwa isthmus pada penderita laki-laki terdiri dari jaringan ikat (fibrous tissue), sedangkan pada penderita wanita jaringan ginjal (parenchymatous tissue). Walaupun demikian konfirmasi untuk ini sebaiknya dengan arteriografi.

Jika tidak menimbulkan komplikasi, anomali ini tidak menunjukkan gejala, dan secara tak sengaja hanya terdeteksi pada saat dilakukan pemeriksaan pencitraan saluran kemih untuk mencari anomali di tempat lain. Keluhan muncul jika disertai obstruksi pada uretropelvic junction atau refluk vesiko ureter (VUR) berupa nyeri atau timbulnya massa pada pinggang. Obstruksi dan VUR dapat menimbulkan infeksi dan batu saluran kemih. Pada PIV tampak ginjal menyatu pada bagian kaudal dengan sumbu mengarah dari kranio lateral ke kaudo medial. Kadang – kadang dijumpai adanya dilatasi pelvikalises. Untuk mencari adanya VUR dapat dilakukan pemeriksaan refluks studi.
Hampir sepertiga dari pasien dengan ginjal tapal kuda tetap asimtomatik, dan ginjal tapal kuda adalah temuan insidental selama pemeriksaan radiologi. Pada anak-anak, infeksi saluran kencing adalah gejala yang umum. Namun, gejala mungkin samar-samar. Daripada nyeri panggul, sakit perut, dan gejala gastrointestinal seperti mual, distensi perut dan kepenuhan bisa mendominasi. Ginjal tapal kuda kemungkinan terjadi bila  trauma perut karena tidak dilindungi oleh tulang rusuk dan dapat dikompresi atau patah di kolom vertebral lumbar oleh pukulan perut.(SMF Urologi Fk Unair, 2011)
Berdasarkan hasil penelitian terdapat kira-kira 50 % dari empat kelahiran bayi yang mengalami kelainan anomali pada kantong kemih dan sistem ekskresi. Penyakit yang diderita antara lain hidronefrosis kongentia dan epispadia. Pada satu bayi hanya terdapat kelainan pada katup uretra posterior tanpa disertai kelainan lain. (Indrasanto, 2011:4)
Dalam seri otopsi, kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak-anak karena anomali kongenital yang berkaitan dengan ginjal tapal kuda tidak kompatibel dengan kelangsungan hidup jangka panjang. Kelainan ini hidup bersama dalam sistem kardiovaskuler, gastrointestinal, dan tulang terjadi pada sampai 85% dari pasien. Ini termasuk cacat ventriculoseptal, hemivertebrae dengan scoliosis, myelomeningocele, dan colobomata dari iris.
Jadi secara garis besar gejala pada penderita Horseshoe Kidney adalah:

1.      Obstruksi ginjal: dikarenakan penempatan ureter yang abnormal dapat menyebabkan obstruksi dan pelebaran ginjal.
2.      Infeksi ginjal: berhubungan dengan refluks vesikouretral.
3.      Batu ginjal: Orientasi yang menyimpang dari ginjal dikombinasikan dengan aliran urin yang lambat dan obstruksi ginjal dapat menyebabkan batu ginjal.
4.      Kanker ginjal: Peningkatan resiko dari kanker ginjal khususnya tumor Wilm’s, karsinoma sel transisional dan kadang kala tumor karsinoid.
(Hardinata, 2012)
6.  Pemeriksaan penunjang pada penderita

1. Studi Laboratorium
Setelah ginjal tapal kuda didiagnosis atau dicurigai, laboratorium lebih lanjut dan evaluasi pencitraan harus dilakukan untuk menilai status ginjal dan untuk mencari penyebab yang dapat diobati patologi ginjal.
        Urine dengan kultur urin harus dilakukan. Kelainan sedimen urin harus dievaluasi sebagai indikasi klinis. Infeksi harus dirawat. Serum kimia dengan kreatinin dianjurkan untuk menentukan fungsi ginjal.

2. Studi Imaging
         Pyelography intravena (IVP) dan CT scan (CT scan dari perut dan panggul, dengan dan tanpa kontras intravena) adalah studi radiologis terbaik awal untuk menentukan fungsi anatomi ginjal. CT scan ini menunjukkan isthmus dari ginjal tapal kuda. CT scan atau ultrasonografi sangat membantu untuk keberadaan batu, massa, atau hidronefrosis. (Suseno, 2011)

7.  Proses penyembuhan pada penderita             
1). Terapi Medis
Ginjal tapal kuda rentan terhadap penyakit ginjal medis. Evaluasi metabolik harus dilakukan karena penyebab metabolik untuk penyakit batu ginjal kurang umum pada pasien dengan ginjal tapal kuda dibandingkan pada populasi umum dengan penyakit batu ginjal. Bila kelainan metabolik diidentifikasi maka harus dirawat. evaluasi metabolik termasuk batu ginjal 24-jam studi penilaian risiko dan serum, termasuk kalsium, asam urat, dan fosfor.

2). Terapi Bedah
Pengobatan bedah didasarkan pada proses penyakit dan indikasi operasi standar. Pasokan anomali vaskular pada ginjal harus disimpan di garis depan dalam pikiran dokter bedah saat merencanakan pendekatan bedah. Umumnya, irisan garis tengah perut menyediakan akses ke kedua sisi ginjal tapal kuda dan pembuluh darah.
3). Hasil dan Prognosis
Ginjal tapal kuda tidak menyulitkan kehamilan atau persalinan. Yang penting, perhatikan bahwa kehadiran ginjal tapal kuda saja tidak mempengaruhi kelangsungan hidup. Seperti disebutkan di atas, ginjal tapal kuda memang memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menjadi sakit. Oleh karena itu, kelangsungan hidup tergantung pada proses penyakit yang ginjal tapal kuda mungkin terpengaruh pelabuhan atau mengembangkan. (Suseno, 2011)




Kesimpulan

Ø Horseshoe Kidney (Ginjal Tapal Kuda) juga dikenal dengan fusi renal atau super kidney adalah kelainan kongenital yang dapat menyerang 1dari 400 orang.
Ø Pada kelainan ini, ginjal pasien berfusi hingga menyerupai bentuk tapal kuda selama perkembangan janin di dalam rahim.
Ø Bagian yang berfusi adalah isthmus dari ginjal tapal kuda. Biasanya Horseshoe Kidney ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rontgen atau USG.
Ø Horseshoe Kidney sering dijumpai pada orang dengan sindrom turner dan kelainan trisomy 18


 
IV. DAFTAR PUSTAKA

-Anggia, Nisha. 2011. Kelainan Ginjal dan Saluran Kemih Bawaan. http://www.scribd.com/doc/62073022/Kelainan-Ginjal

Di akses 08 Januari 2013

-BAG/ SMF Urologi Fk Unair. 2011. Kelainan Kongenital Urologi. http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Ilmu_Bedah/Kel-kongenital-Uro%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf

Di akses 08 Januari 2013

-Guyton,C Arthur dan Hall, jhon E. Anatomi Dan Fisiologis Ginjal Buku Ajar    Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC, 1997.

-Indrasanto, Eriyanti dan Effendi, Sjarif Hidayat. 2011. Pendekatan diagnosis kelainan bawaan menurut klasifikasi european registration of congenital anomalies (EUROCAT). http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1510818.pdf

Di akses 09 Januari 2013 

-Hardinata, Ponda Hernest. 2012. Horseshoe Kidney. http://www.scribd.com/doc/90716869/Horseshoe-Kidney

Di akses 08 Januari 2013

-Medicastore.2012. Kelainan Ginjal dan Saluran Kemih Bawaan. http://medicastore.com/penyakit/917/Kelainan_Ginjal_&_Saluran_Kemih_Bawaan.html

Di akses 08 Januari 2013 


     - Purnomo, Basuki B. 2003. Dasar – dasar Urologi. Edisi kedua. Malang :  Sagung Seto.

-Puspita, Mira. 2011. Kelainan Bawaan Ginjal. http://www.scribd.com/doc/75220184/Referat-Kelainan-Bawaan-Ginjal

Di akses 08 Januari 2013

-   Sith ITB. 2011. Organogenesis Sistem Urogenitalia. http://www.sith.itb.ac.id/profile1/pdf/perkembangan-hewan/Turunan%20mesoderm%20urogenital%20limb.pdf

Di akses 08 Januari 2013

 - Suseno, Sigit. 2011. Horseshoe Kidney (Ginjal Tapal Kuda).  http://sigidhs.blogspot.com/2011/07/horsesoe-kidney-ginjal-tapal-kuda.html

Di akses 08 Januari 2013





Tidak ada komentar:

Posting Komentar