A.
Pengertian Homeostasis
Homeostasis
adalah keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan internal tubuh,
dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi fisiologis. Adaptasi
fisiologis terhadap stress adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keadaan
relatif seimbang. Kemampuan adaptif ini adalah bentuk dinamik dari ekuiliblrium
lingkungan internal tubuh. Lingkungan internal secara konstan berubah, dan
mekanisme adaptif tubuh secara kontinyu berfungsi untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan ini dan untuk mempertahankan ekuilibrium atau homeostasis.
Homeostasis
dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol fungsi tubuh dan
memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme ini dikontrol oleh sistem
saraf dan endokrin dan tidak mencakup perilaku sadar. Tubuh membuat penyesuaian
dalam frekwensi jantung, frekwensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh,
keseimbangan cairan dan elektrolit, sekresi hormon dan tingkat kesadaran yang
semuanya ditujukan untuk mempertahankan adaptasi. Suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana
semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi
semua kebutuhan dari tubuh (Unsrat, 2011)
Semua
organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu
(misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk
mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari
mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti
berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis,
tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam
rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh
mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah
terkait. Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah
kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan
psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Homeostasis
menekankan pada perlunya penyesuaian yang harus segera dilakukan tubuh untuk
menjaga komposisi internal selalu dalam batas yang bisa diterima, sedangkan
adaptasi lebih menekankan pada penyesuaian yang berkembang sesuai berjalannya
waktu. Dubos juga menekankan bahwa ada batasan respon terhadap stimuli yang
dapat diterima dan bahwa respon tersebut bisa berbeda pada setiap individu.
Baik homestasis maupun adaptasi dangat diperlukan untuk dapat bertahan dalam
dunia yang selalu berubah.
Homeostasis
merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi, di mana
Homeostasis merupakan kemampuan suatu organisme dalam mengatur dan menjaga
keseimbangan lingkungan internalnya di bawah pengaruh perubahan lingkungan eksternalnya.
Pengaturan keseimbangan ini dapat mempengaruhi fungsi-fungsi sel hingga sistem
organ dari suatu organisme.
Homeostasis
adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem
tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua
kebutuhan dari tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika
homeostasis terganggu (misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh
mencoba untuk mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis
dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti
berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis,
tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam
rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh
mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah
terkait. Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah
kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan
psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Homeostasis
merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan
dinamis
dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep
yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme
homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada
setiap organisme.
B. Mekanisme Homeostasis
Menurut C.Bernard stabilitas lingkungan
merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh organisme yang ingin bertahan hidup
dalam lingkungannya. Oleh W.B.Cannon, konsep tentang stabilitas lingkungan
internal tersebut sel diperkenalkan dengan istilah homeostasis. Sekalipun homeo berarti ‘serupa’ (homo=sama),
namun baik Bernard maupun Cannon tidak mengartika kata hmeostasis sebgai
keadaan lingkungan internal yang konstan secara mutlak. Keadaan konstan yang
dimaksud ialah konstan relatif yang dinamis.
Perubahan
kondisi lingkungan internal dapat timbul karena dua hal, yaitu adanya perubahan
aktivitas sel tubuh dan perubahan lingkungan eksternal yang berlangsung
terus-menerus. Untuk menyelenggarakan seluruh aktivitas sel dalam tubuhnya,
hewan selalu memerlukan pasokan berbagai bahan dari lingkungan luar secara
konstan, misalnya oksigen, nutrien, dan garam. Sementara itu, aktivitas sel
juga menghasilkan bermacam-macam hasil sekresi sel yang bermanfaat dan berbagai
zat sisa, yang dialirkan ke lingkungan internal (yaitu cairan ekstraseluler
atau CES). Apabila sktivitas berbagai zat dari dalam sel ke lingkungan internal
juga berubah . perubahan aktivitas sel semacam itu akan mengubah keadaan
lingkungan internal. Perubahan lingkungan internal yang ditimbulkan oleh sebab
mana pun (penyebab pertama atau kedua) harus selalu dikendalikan agar kondisi
homeostasis selalu terjaga.
Mekanisme
pengendalian kondisi homeostasis pada
hewan berlangsung melalui sistem umpan balik. Akan tetapi, kita tidak boleh
lupa bahwa ada dua macam sistem umpan balik, yaitu umpan balik positf dan umpan
negatif. Sistem umpan balik yang berfungsu dalam pengendalian kondisi
homeostasis pada tubuh hewan adalah sistem umpan balik negatif. (Isnaini,
2006:33)
DAFTAR PUSTAKA
Bima,
2006. Pengaturan Suhu Tubuh. http://bima.ipb .ac.id/~tpb/ materi/bio100/ Materi/ suhu_ tubuh .html.
Diakses tanggal 16 sep
2013
Isnaini,
Wiwi. 2006. Fisiologi
Hewan.
Yogyakarta: Penerbit
Kanisius
Santoso,
Putra. 2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan.
Padang. Universitas Andalas
Soewolo, 2000. Pengantar
Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah IRBD
Loan No. 3979. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Kukus,Yondry,
Wenny Supit dan Fransiska Lintong. 2009. Suhu
tubuh:Homeostasi dan efek kinerja padatubuh manusia. (online: ejournal. unsrat.ac .id/index .php/biomedik/ article/view/ 824.
Diakses tanggal 16 sep
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar