3. Pengertian Termoregulasi
Termoregulasi adalah suatu mekanisme
makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran
yang dapat ditolelir. Proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu
tubuhnya agar tetap konstan dinamis. Mekanisme Termoregulasi terjadi dengan
mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus
anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas,
yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi dapat
menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih
tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya (Soewolo,
2000).
Mekanisme pengaturan suhu tubuh
merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan.
didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu,
yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan
sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari
tubuh.Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke
sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran
panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru dan seluruh
tubuh. Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh
sensor panas dan sensor dingin melalui peredaran darah
Sebagian panas hilang melalui proses
radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi
menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan modifikasi sistim sirkulasi di
bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat
exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia
menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi
Suhu tubuh hewan dipengaruhi oleh
suhu lingkungan luar. Pada suhu -2oC s.d suhu 50oC hewan dapat bertahan hidup
atau pada suhu yang lebih ekstrem namununtuk hidup secara normal hewan memilih
kisaran suhu yang lebih sempit dari kisaran suhu tersebut yang ideal dan
disukai agar proses fisiologis optimal.
Usaha hewan untuk mempertahankan
suhu tubuhnya agar tetap konstan dan tidak terjadi perbedaan drastis dengan
suhu lingkungannya disebut thermoregulasi. Di dalam tubuh hewan yang hidup
selalu terjadi proses metabolisme. Dengan demikian selalu dihasilkan
panas,karena tidak semua energi yang terbentuk dari metabolisme dimanfaatkan. Panas
yang terbentuk dibawa oleh darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi panas
dan disebut sebagai suhu tubuh normal
A. Pengaruh
Suhu Pada Lingkungan Hewan Dibagi Menjadi Tiga Golongan, yaitu
1.
Poikiloterm.
Poikiloterm suhu tubuhnya
dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan
dengan suhu tubuh luar. Hewan yang tidak mampu mempertahankan suhu tubuhnya. Suhu
tubuh hewan berfluktuasi sesuai dengan suhu lingkungannya. Sebetulnya suhu
tubuh tidak betul-betul sama dengan suhu lingkungan, sebab kalau diukur
teliti, suhu selnya sedikit diatas suhu lingkungannya. Menghadapi fluktuasi
suhu lingkungan, hewan poikilotermik melakukan konformitas suhu. Laju
kehilangan panas pada hewan poikilotermik lebih tinggi dari pada laju produksi
panas, sehingga suhu tubuhnya lebih ditentukan oleh suhu lingkungan
eksternalnya dari pada suhu metabolisme internalnya.
2.
Homoiterm.
Homoiterm sering disebut hewan
berdarah panas karena mampu menjaga panas suhu tubuhnya. Pada hewan homoiterm
suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya
sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas
pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh.
Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh
faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan
malam, faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air.
Hewan berdarah panas adalah hewan
yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya
lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui
proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi
menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Contoh hewan berdarah panas adalah
bangsa burung dan mamalia. Hewan yang berdarah dingin adalah hewan yang
suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Suhu tubuh
tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorbsi
dengan panas yang hilang.
3.
Heterotermik
Yaitu kelompok hewan yang pada saat
tertentu memiliki sifat poikilotermik dan pada saat lain bersifat homeotermik,
dan kelompok hewan yang mengatur suhu tubuh secara parsial, yaitu regulasinya
terbatas pada bagian tubuh tertentu. Disebut juga
endotermik fakultatif , mampu melakukan regulasi fisiologik tetapi tidak
mengatur secara tepat sepanjang waktu. Heterotermik dapat di buktikan pada
insekta tertentu, yang ektotermik pada saat istirahat dan tetapi bersifat endotermik
pada saat aktif.
B. Panas Yang
Hilang Dapat Berlangsung Secara Radiasi, Konveksi, Konduksi Dan Evaporasi.
Interaksi
panas hewan dengan lingkungan menguntungkan untuk mengatur suhu tubuh
meningkatkan/menurunkan pelepasan panas dari tubuh dan memperoleh panas melaui
:
a.
Konduksi
Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena
kontak dengan suatu benda. Atau perpindahan langsung gerakan termal antara
molekul-molekul permukaan tubuh, seperti ketika hewan duduk dalam kolam air
dingin atau di atas batu yang panas. Panas akan selalu dihantarkan benda
bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah yang dipengaruhi oleh:
Ø
Luas permukaan benda yang saling
bersentuhan
Ø
Perbedaan suhu awal antara kedua
benda tersebut
Ø
Konduktivitas panas (tingkat
kemudahan untuk mengalirkan panas yang dimiliki suatu benda) dari kedua benda
Ø
Konduktivitasnya rendah
Ø
Penahan panas yang baik ialah rambut
dan bulu
Ø
Hanya akan melepaskan sejumlah kecil
panas dari tubuhnya ke benda lain yang bersentuhan dengannya
b.
Konveksi
Perpindahan
panas antara dua benda yang terjadi melalui zat alir (fluida) yang bergerak.
Atau konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan
melalui permukaan tubuh, seperti ketika tiupan angin turut menghilangkan panas
dari permukaan tubuh hewan yang berkulit kering. Konveksi juga memberi
kontribusi dalam kenyamanan dan kesejukan yang diberikan oleh kipas angin
kepada manusia selama hari-hari panas, tetapi sebagian besar dari pengaruh ini
disebabkan oleh pendinginan melalui evaporasi. Sebaliknya, faktor wind-chill
(tiupan angin) memperburuk kekejaman suhu musim dingin yang sangat dingin.
Proses Konveksi:
Ø
Berlangsung sampai suhu tubuh
kembali ke suhu normal
Ø
Perpindahan panas bisa dipercepat,
apabila kecepatan aliran fluida di sekeliling tubuh ditingkatkan
Ø
Terjadi dari lingkungan ke tubuh
hewan, misalnya pada saat udara panas bertiup di dekat hewan, lama-kelamaan
tubuh hewan akan menjadi lebih panas juga
c.
Radiasi
Radiasi
adalah emisi dari energi electromagnet yang dihasilkan oleh semua benda nol,
termasuk tubuh hewan dan matahari. Radiasi dapat memindahkan panas di antara
benda-benda yang tidak melakukan kontak langsung, seperti ketika hewan menyerap
panas radiasi dari matahri.Sebagai contoh, radiasi sinar matahari.
Frekuensi
dan Intensitas Radiasi:
Ø
Tergantung pada suhu benda yang
mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi suhu benda yang mengeluarkan radiasi,
semakin tinggi pula intensitas radiasinya
Ø
tubuh hewan (kulit, rambut, dan
bulu) menyerap panas radiasi dengan baik
Ø
berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm)
untuk menaikkan atau memperoleh panas tubuh
d.
Evaporasi
Proses
perubahan benda dari fase cair ke fase gas. misalnya pada mekanisme ekskresi
kelenjar keringat.atau Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan
yang ditranformasikan dalam bentuk gas. Evaporasi air dari permukaan cairan
yang kehilangan beberapa molekulnya yang berubah menjadi gas. Evaporasi air
dari seekor hewan memberi efek pendinginan yang signifikan pada permukaan hewan
itu.
Evaporasi:
Ø
Cara penting untuk melepaskan panas
tubuh
Ø
Hewan yang tidak memiliki kelenjar
keringat, jika tubuhnya panas, penguapan melalui saluran pernafasan dengan cara
terengah-engah (pada anjing diikuti dengan menjulurkan lidahnya)
Ø
Jika suhu tubuh meningkat, keringat
akan membasahi kulit, selanjutnya keringat akan menyerap kelebihan panas dari
tubuh dan mengubahnya menjadi uap, setelah keringat mengering, suhu tubuh pun
turun
Suhu tubuh
hewan, endoterm dan ektoterrn tergantung pada jumlah panas(kalori) per unit
masa jaringan. Jaringan terdiri terutama atas air, sehingga kapasitas panas
jaringan antara 0o – 40o C kira-kira 1,0 kalori per o
C per gram. Berarti makin luas hewan makin besar panas tubuh
menentukan suhu hewan. Kecepatan perubahan panas tubuh tergantung pada:
1.
Kecepatan produksi panas melalui
aktivitas metabolic
2.
Kecepatan penambahan panas
3.
Kecepatan kehilangan panas
kelingkungan
Jadi panas
tubuh dan selanjutnya suhu tubuh seekor hewan dapat diregulasi dengan mengubah
kecepatan produksi panas dan perpindahan
panas (transfer panas).
C. Produksi Panas
Pada hewan ada mekanisme yang
mempengaruhi kecepatan panas tubuh guna menstabilkan suhu tubuhnya
(termoregulasi), diantaranya:
1.
Mekanisme tingkah laku
2.
Mekanisme otonomik, seperti
mempercepat metabolisme simpanan energi.
3.
Mekanisme adaptif atau aklimatisasi,
yang lebih lamban dibandingkan mekanisme yang lain. Yaitu memproduksi
penambahan panas pada metabloisme basal.
Kecepatan transfer panas ke dalam
atau keluar tubuh dipengaruhi oleh tiga faktor:
1.
Luas permukaan. Luas permukaan per
gram berbanding terbalik dengan peningkatan massa tubuh. Ini berarti bahwa
hewan kecil memiliki suatu aliran panas lebih tinggi per unit berat tubuh.
2.
Perbedaan suhu. Makin dekat seekor
hewan menjaga suhu tubuhnya ke suhu lingkungan makin sedikit panas akan
mengalir ke dalam atau keluar tubuhnya.
3.
Konduktansi panas spesifik permukaan
tubuh hewan. Permukaan jaringan poikiloterm memiliki konduktansi panas yang
tinggi, sehingga hewan ini memiliki suhu tubuh mendekati suhu lingkungan
(kecuali apabilal hewan berjemur di panas matahari).
Hewan homeoterm memiliki bulu,
rambut atau lapisan lemak untuk mengurangi konduktansi permukaan tubuhnya.
Insulasi seperti ini menimbulkan perbedaan suhu antara pusat tubuh dengan
lingkungan hewan yang berjarak beberapa milimeter atayu sentimeter, sehingga
perbedaan temperatur kurang besar, jadi kecepatan aliran panas dikurangi. Sifat
yang penting dari rambut dan bulu adalah menyerap dan menahan panas, sehingga
memiliki konduktivitas panas yang rendah, jadi tidak merambatkan panas.
D. Termoregulasi Pada Hewan
Poikiloterm.
Suhu tubuh hewan poikilotermik
ditentukan oleh keseimbangannya dengan kondisi suhu lingkungannya, dan berubah
seperti berubah-ubahnya suhu lingkungan. Pada hewan poikiloterm air, misalnya
kerang, udang, dan ikan, suhu tubuhnya sangat ditentukan oleh keseimbangan
konduktif dan konvektif dengan air mediumnya, dan suhu tubuhnya mirip suhu air.
Hewan memproduksi panas internal secara metabolik, dan ini mungkin meningkatkan
suhu tubuh di atas suhu air. Namun air menyerap panas begitu efektif dan hewan
poikilotermik tidak memiliki insulasi sehingga perbedaan suhu hewan dengan air
sangat kecil.
Pada hewan poikilotermik darat,
misalnya katak, keong dan serangga, suhu tubuhnya dapat lebih mendekati suhu
udara lingkungan. Input radiasi panas dari matahari atau sumber lain mungkin
meningkatkan suhu tubuh di atas suhu lingkungan, dan penguapan air melalui
kulit dan organ-organ respiratori menekan suhu tubuh beberapa derajat di bawah
suhu lingkungan.
Hewan darat dapat memelihara
keseimbangann tubuh dengan mengurangi penguapan dan kehilangan panas lewat
konduksi dan memaksimalkan penambahan panas melalui radiasi dan panas
metabolik. Sianar matahari digunakan oleh serangga dan reptil sebagai sumber
eksternal tubuhnya. Untuk meningkatkan jumlah panas yang dapat diserap, hewan
tergantung pada warna tubuh dan orientasinya relatif terhadap matahari. Banyak
hewan yang dapat merubah warna kulitnya melalui penyebaran dan kontraksi
sel-sel pigmen hitam paada kulitnya. Karena hampir separuh energi matahari
berada dalam cahaya tampak, kulit berwarana gelap akan menyerap energi panas
matahri daripada berwarna cerah.
E. Termoregulasi Pada Hewan Homeoterm.
Hewan homeoterm mempunyai suhu tubuh
yang konstan pada berbagai suhu lingkungan yang berubah-ubah. Kebnyakan burung
dan mamalia dan lingkungannya yang normal akan mempertahankan suhu tubuhnya di
atas duhu lingkungannya. Suhu bagian dalam mamalia umunya berkisar antara
37-40o C, sedangkan golongan burung mempunyai suhu tubuh sedikit lebih tinggi
yaitu 41-42,5o C. Kondisi homeotermik menyangkut keseimbangan yang serasi antar
dua faktor, yaitu”
1.
Produksi panas
2.
Kehilangan panas
Laju
produksi panas dan kehilangan panas pada hewan sangat bervariasi, tergantung
pada kondisi lingkungannya (panas, dingin), aktivitasnya (diam, aktif). Untuk
memelihara keseimbanagn suhu tersebut, hewan homeoterm melakukan regulasi
kimiawi dan regulasi fisik. Regulasi kimiawi menyangkut produksi panas
metabolik, sedangkan regulasi fisik menyangkut kegiatan fisik untuk
memodifikasi kehilangan panas.
F. Respon Terhadap Dingin dan Panas.
Jika hewan
homeoterm dihadapkan pada suhu lingkungan yang ekstrem, maka tingkat aktivitas
termiregulatori untuk memelihara kekonstanan suhu tubuhnya meningkat sesuai
dengan perubahan suhu lingkungan. Hewan endoterm dapat meregulasi suhu tubuhnya
dengan mengatur kecepatan kehilangan panas melalui pengaturan hantaran
permukaan tubuh. Penyesuaian ini termasuk respon-respon seperti respon
vasomotor, perubahan pose tubuh, regulasi pilomotor, dan kefektivan insulasi bulu
dan rambut. Dalam rentangan suhu ini bulu dan rambut ditegakkan oleh otot
pilomotor dalam kulit untuk menyediakan lapisan udara tenang yang tebal, dan
pada ujung atas rentangan suhu ini bulu dan rambut ditempelkan ke kulit.
Bila suhu
lingkungan diturunkan, hewan endoterm akan merespon dengan berbagai reflek yang
cenderung mengkonservasi panas. Pembuluh darah di kulit akan menyempit, rambut
dan bulu dapat berdiri, dan hewan akan mempersempit permukaan tubuhnya yang
bersinggungan dengan udara. Misalnya menekuk tubuhnya dan menyembunyikan
anggota tubuh.
Pada suhu
yang moderat kecepatan basal produksi panas seimbang dengan kehilangan suhu ke
lingkungan. Rentangan suhu moderat ini disebut zona suhu netral. Di bawah suhu
netral hewan, endoterm meningkatkan produksi panas di atas tingkat basal agar
mengimbangi kehilangan panas (termogenesis). Produksi panas akan meningkat
secara linier dengan penurunan suhu sampai di bawah suhu kritis bawah. Antara
zona suhu netral dengan suhu kritis bawah ini disbut dengan zona regulasi
metabolik.
Bila suhu
lingkungan berada dibawah suhu kritis bawah, mekanisme regulasi akan gagal,
tubuh mendingin, kecepatan metabolik turun. Dalam keadaan ini hewan berada dala
zona hipotermia. Dimana produksi panas metabolik tidak dapat mengimbangi
turunnnya suhulingkungan. Bila suhu lingkungan naik lebih tinggi dari suhu
netral, maka hewan akan melakukan aktivitas yang cenderung melepaskan
(membuang) panas, misalnya masuk ke dalam air dan sebagainya. Peningkatan suhu
hanya dapat ditoleransi oleh hewan homeoterm sampai suhu kritis atas. Antasa
zona suhu netral dengan suhu kritis atas disebut zpna termoregulasi fisik. Di
atas zona ini pelepasan panas oleh hewan tidak dapat mengimbangi naiknya suhu
lingkunan sehingga suhu tubug akan ikut naik.
G. Termoregulasi Pada Hewan
Heterotermik
Heterotermik
adalah hewan yang mampu memproduksi panas endotermik dalam berbagai tingkat,
tetapi umumnya tidak meregulasi suhu tubuhnya dalam rentangan pendek.
Heterotermik mungkin dapat dibedakan menjadi dua kelompok: heterotermik
temporal dan heterotermik regional. Heterotermik temporal merupakan suatu
kategori yang luas, dimana suhu tubuh hewan dapat berbeda setiap saat, misalnya
terdapat pada serangga terbang, phyton dan beberapa ikan, yang dapat
meningkatkan suhu tubuh di atas suhu lingkungan dengan sifat panas yang
dibangkitkan sebagai suatu hasil yang melibatkan aktivitas otot. Sedangkan
heterotermik regional sebenarnya adalah poikilotermik seperti teleostei besar
yang dapat mncapai suhu tubuh dalam (suhu jaringan dalam) cukup tinggi melalui
aktivitas otot, sementara jaringan periferal dan ekstremitas mendekati suhu
lingkungannya. Contoh pada ikan hiu, tuna dan pada serangga terbang.
H. Adaptasi
Pada Termoregulasi hewan
Hewan mempunyai kemampuan adaptasi
terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia
dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon
yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm
(misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok
dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan
panas di dalam sarangnya.
Beberapa adaptasi hewan untuk
mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan
mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi
pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah
satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan
termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan
untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk
menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh.
Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam
termoregulasi.
Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi pada termoregulasi berbagai hewan:
1.
AdaptasiMorfologi
Adaptasi
morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan
sebagainya yang runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi,
kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak runcing dan tajam
karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan
mengunyah makanan.
2.
Adaptasi
Fisiologi
Adaptasi
fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang
menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup
dengan baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan
onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak
minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang
memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.
3.
Adaptasi
Tingkah Laku
Adaptasi
tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku
terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna
kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk
menyembunyikan diri (Soewolo, 2000).
DAFTAR PUSTAKA
Bima,
2006. Pengaturan Suhu Tubuh. http://bima.ipb .ac.id/~tpb/ materi/bio100/ Materi/ suhu_ tubuh .html.
Diakses tanggal 16 sep
2013
Isnaini,
Wiwi. 2006. Fisiologi
Hewan.
Yogyakarta: Penerbit
Kanisius
Santoso,
Putra. 2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan.
Padang. Universitas Andalas
Soewolo, 2000. Pengantar
Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah IRBD
Loan No. 3979. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Kukus,Yondry,
Wenny Supit dan Fransiska Lintong. 2009. Suhu
tubuh:Homeostasi dan efek kinerja padatubuh manusia. (online: ejournal. unsrat.ac .id/index .php/biomedik/ article/view/ 824.
Diakses tanggal 16 sep
2013
keren artikelnya.
BalasHapusrumah terapi kejantanan
Terimakasih untuk informasinya ya, bermanfaat banget.
BalasHapusOh ya, sekedar nambahin informasi aja nih. Bagi yang membutuhkan Penyewaan Genset Syncronize untuk keperluan berbagai acara seperti konser, pernikahan, meetup, atau lainnya bisa coba hubungi kami Arthur Teknik. Dengan senang hati, kami akan siap membantu Anda.
Terimakasih lagi min,
Salam blogger.
Artikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan Chemical yang tepat kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO