DIVISI PTERIDOPHYTA
(Tumbuhan Paku)
1.
Karakteristik
tumbuhan paku
·
Semua anggotanya sudah jelas memiliki
kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian
pokoknya yaitu akar, batang dan daun.
·
Tumbuhan paku belum menghasilkan biji.
·
Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang
utam adalah spora.
·
Tumbuhan paku dapat hidup secara
terestrial (paku tanah), ada paku epifit, dan ada paku air.
·
Tumbuhan paku menyu yang melekat pada
substratnyakai tempat-tempat yang teduh dengan derajat kelembapan yang tinggi
·
Tumbuhan paku mengalami pergiliran
keturunan dimana gametofitnya dinamakan protalium dan protalium ini hanya
berumur beberapa minggu saja yang besarnya paling banyak hanya beberapa cm
sajadan bentuknya menyerupai talus
·
Umumnya protalium berbentuk jantung dan
berwarna hijau yang melekat pada
substratnya dengan rizoid-rizoid.
·
Pada protalium terdapat anteridium da
arkegonium dimana pembuahan hana akan berlangsung jika ada air.
·
Hasil pembelahan yaitu zigot akan tumbuh
menjadi tumbuhan yang diploid yaitu sporofit.
·
Protalium jika tidak terjadi pembuahan
maka akan dapat bertahan lama.
·
Sporofit itulah pada pteridophyta
menjadi tumbuhan paku yang tubuhnya telah dapat dapat dibedakan dalam akar,
batang, dan daun.
·
Pada pteridophyta kutub akar tidak terus
berkembanag membentuk akar, akar tumbuhan paku bersifat endogen dan tumbuh
kesamping dari batang. Jadi embrio pteridophyta tidak bipolar seperti
spermatophyta, tetapi unipolar karen hanya satu kutub saja yang berkembang.
Peristiwa pembentukan akar-akar dari batang yang semua tumbuh kesamping itu dinamakan homorizi.
·
Ketiga bagian utama tubuh pteridophyta
itu mempunyai titik tumbuh yang hanya terdiri atas satu sel inisial yang
terletak di ujung.
·
Batang-batang pteridophyta
bercabang-cabang menggarpu (dikotom).
·
Akar mempunyai kaiptra
·
Sudah mempunyai jaringan pengangkut yang
tersusuan atas bagian xilem dan floem serta sebagai jalang pengangkut air sudah
mempunyai trakea (kecuali pada pteridium).
·
Berkas pengangkut umumnya tersusun
amfikibral (xilem dikelilingi oleh floem) dan dalam btang biasanya lebih dari
satu berkas pengangkut.
·
Daun-daun paku yang fertil (sporofil)
itu mempunyai bentuk yang berlainan dengan daun-daun yang steril (tropofil)
yang hanya digunakan untuk asimilasi.
·
2. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi
tiga, yaitu :
- Paku Homospora
Paku Homospora
yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora yang sama besar.
Contohnya adalah paku kawat (Lycopodium)
- Paku Heterospora
Paku heterospora merupakan jenis
tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukuran. Spora yang
besar disebut makrospora (gamet betina) sedangkan spora yang kecil disebut
mikrospora (gamet jantan). Contohnya adalah paku rane (Selaginella) dan
Semanggi (Marsilea).
- Paku Peralihan
Paku peralihan
merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran
yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya. Contoh tumbuhan paku
peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum) .
3.
Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)
- Paku Purba (Psilopsida)
Tumbuhan paku
purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13
spesies dari dua genus. Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis.
Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun
sejati. Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil (mikrofil)
dan berbentuk sisik. Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi
mencapai 30 cm hingga 1 m.
Paku purba juga tidak memiliki pembuluh
pengangkut. Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang
terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba menghasilkan satu
jenis spora (homospora). Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung
anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk
memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku purba tidak berdaun (Rhynia)
dan paku purba berdaun kecil (Psilotum).
- Paku Kawat (Lycopsida)
Paku kawat
mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus Lycopodium dan
Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan
subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku
kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku kawat
berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada sporofil yang
tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut
seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah.
Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu
mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil
(daun yang mengandung mikrosporangium). Mikrosporangium menghasilkan mikrospora
yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan. Megasporangium terdapat pada
megasporofil (daun yang mengandung megasporangium). Megasporangium menghasilkan
megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit betina.
Gametofit paku
kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari
jamur yang bersimbiosis dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual,
yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat
juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit
uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan
tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar